Buntut Konflik Perbatasan, India Kembali Blokir 47 Aplikasi Tiongkok

Pemerintah India menambah 47 aplikasi asal Tiongkok yang dilarang digunakan di negara tercantum. Jumlah ini menambah daftar panjang servis digital Tiongkok yang diblokir Negeri Bollywod sesudah ada 59 aplikasi, termasuk TikTok bersama WeChat.
Pemerintah India mengatakan, pemblokiran aplikasi ini dilakukan dengan argumentasi keamanan serta gangguan privasi pengguna. Namun, berlebihan pihak menilai, pembatasan ini tak lepas mengenai adanya konflik perbatasan kedua negara.
Mengutip Times of India, beberapa aplikasi asal Tiongkok bahwa dilarang itu diantaranya Cam Scanner Advance, Tiktok Lite, Helo Lite, SHAREit Lite, BIGO LIVE Lite selanjutnya VFY Lite.
Pekan lintas, pemerintah India telah memeriksa daftar 275 aplikasi asal Tiongkok. Dari ratusan aplikasi itu lintas disaring lewat dibersarangkan ke hadapan dalam daftar aplikasi bahwa dilarang.
"Pemerintah dapat melarang semua, sebagian, atau yang tidak ada mengenai daftar," ujar otoritas Indua dikutip mengenai The Economic Times cukup Senin (27/7).
Dari 275 aplikasi itu terdapat gim populer PUBG adapun dikembangkan sebab Tencent, aplikasi Zili adapun dikembangkan produsen ponsel asal Tiongkok Xiaomi. Kemudian, ada AliExpress adapun dikembangkan perbisnisan e-commerce Alibaba, serta aplikasi Resso dan ULike adapun dikembangkan sebab ByteDance.
"Beberapanya telah ditandai karena asas keamanan, ada lagi yang telah terdaftar karena pelanggaran berbagi data demi makhilaf privasi," kata seorang pejabat India.
Kebijakan pelarangan aplikasi awalnya ditengarai ganjaran insiden bentrokan antara pasenangn kedua negara dempet perbatasan Himalaya. Akan tetapi, kementerian teknologi India membantah pemblokiran tersebut bukan terkait bentrokan.
"Aplikasi-aplikasi itu merugikan kedaulatan dan integritas, pertahanan, keamanan negara dan ketertiban universal," kata kementerian dikutip dari Reuters, bulan terus (30/6).
Akibat larangan itu, sejumlah aplikasi mengenai startup asal India lantas bergegas mengisi kekosongan. Misalnya, aplikasi berbagi video Roposo dan media sosial Sharechat yang didukung Twitter, keduanya telah mengumpulkan jutaan pengguna baru bulan ini.
Namun riset ketimbang pertaktikan konsultan Kantar mengungkapkan, penerima keuntungan terbesar imbas larangan aplikasi asal Tiongkok hadapan India adalah Facebook.
Kantar memperkirakan bahwa aplikasi Facebook dan Instagram adapun menurunkan fitur Reels sebagai pesaing TikTok telah mengalami lonjakan pengguna batas 30% hadapan India bulan ini.