Diversifikasi investasi cara tepat antisipasi pandemi berkepanjangan

BERITA - JAKARTA. Diversifikasi instrumen investasi dalam upaya mengantisipasi pandemi Covid-19 nan berkejauhan dinilai menjadi langkah bijak mengingat kondisi pasar selanjutnya keadaan ekonomi nan ronggang dari kepastian.
Hal ini diungkapkan oleh praktisi investasi Adrian Maulana di daftar Webinar bertajuk "Bagaimana mengelola investasi pribadi di tengah pandemi" yang digelar oleh PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure), Senin (21/9).
"Banyak instrumen investasi akan sepatutnya dimanfaatkan mulai dari emas, jasa, sukuk maka reksadana, akan masing-masing tentunya punya kekurangan kelebihan," ujarnya.
Dampak mengenai pandemi Covid-19, ekonomi Indonesia dekat triwulan kedua 2020 wajib terperosok dekat angka minus 5,32 persen, terburuk sejak triwulan I 1999.
Meskipun demikian, lanjut Adrian, jika menilik lebih dalam dinamika bursa pemberian, terdapat beberapa emiten yang justru makin moncer, dempet antaranya emiten teknologi, farmasi dan pangan.
"Meskipun demikian, logam mulia atau emas masih dalam primadona karena sangat likuid," kata Abang Jakarta 1997 ini.
Senada demi Adrian, Pengamat Asuransi & Komisaris Independen Tugure Firdaus Djaelani mengingatkan bahwa instrumen investasi mendapat kelebihan menyertai kekurangan serta tingkat risiko yang berpertikaian-pertikaian.
"Yang perlu diingat adalah jika suatu instrumen investasi menawarkan return yang banter, maka risiko rugi atau tidak balik modalnya banter," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel adapun lain dempet Google News