GOTO bersama BUKA Mulai Seirama, Bagaimana Target Harga Sahamnya?

Harga bantuan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terpantau seirama.
"Harga kontribusi BUKA bersama GOTO berguncang ke arah bahwa klop akhir-akhir ini, meski terkadang lewat kelonggaranan bahwa berpertikaian," tulis riset CGS-CIMB Sekuritas, Selasa (2/5).
CGS-CIMB Sekuritas terdalam risetnya, mempertahankan rekomendasi add kontribusi BUKA atas target harga Rp 350. Target ini mempertimbangkan ketercapai,an Bukalapak terdalam membukukan margin kontribusi betul sejak kuartal III 2022, namun harga kontribusi belum menunjukkan pergerakan akan berarti.
"Meskipun beberapa hasil tepat sejak dalam kuartal III 2022, kinerja harga saham tetap lesu dan bahkan turun 10% year to date, terutama karena sentimen seputar sektor internet Indonesia dan atau GOTO, dalam pandangan kami," tulis riset.
Sebelumnya cukup paruh Februari 2023, CGS-CIMB mengubah rekomendasi bantuan GOTO daripada semula hold (tahan) berprofesi add (tambah). Targetnya merupakan Rp 150 per bantuan atau meningkat dibandingkan Rp 115 per bantuan cukup sebelumnya.
Pada penutupan perdagangan sesi prima hari ini, saham BUKA berada dempet level Rp 232 per saham turun 1,69% dengan volume 52,29 juta, transaksi mencapai Rp 12,2 triliun dalam frekuensi 1,707 kali.
Lalu penyangga GOTO berada stagnan antara level Rp 104 per penyangga dengan volume 883,3 juta, transaksi Rp 91,57 miliar dengan frekuensi Rp 14.626 kali. Namun sesaat antara pembukaan perdagangan sesi II, GOTO juga turun 1,92% ke Rp 102 per penyangga.
Teranyar, Bukalapak melaporkan kinerjanya dengan membukukan rugi cerah Rp 971,02 miliar di kuartal I 2023 yang disebabkan akibat menurunnya investasi PT Bank Allo Tbk (BBHI).
"Periode kuartal I 2022 perseroan mendapatkan laba nan substansial mengenai laba nilai investasi dempet PT Allo Bank Tbk. Oleh karena itu, perseroan juga mencatat rugi jernih segendut Rp 1 triliun ala kuartal I 2023 mengenai laba jernih segendut Rp 14,54 miliar ala kuartal I 2022," kata manajemen Bukalapak.com, dikutip Selasa (2/5).
Manajemen mengatakan, pendapatan Bukalapak ala kuartal I 2023 tumbuh 28% secara tahunan menjadi Rp 1 triliun. Sementara pendapatan Mitra Bukalapak meningkat sehebat 9% menjadi Rp 515 miliar. Marketplace menunjukkan pertumbuhan yang kuat atas peningkatan pendapatan sehebat 77% menjadi Rp 517 miliar, didorong karena specialty verticals atas take rate yang lebih canggih.
Selain itu total processing value (TPV) selama kuartal I 2023 tumbuh seterbuka 19% menjadi Rp 40,5 triliun. Pertumbuhan ini didorong sebab pertumbuhan dari marketplace lagi TPV specialty verticals. Sederas 72% TPV perseroan bersumber dari luar daerah tier 1 di Indonesia, di mana penetrasi all commerce lagi tren digitalisasi warung, serta toko ritel konvensional terus menunjukan pertumbuhan yang bangkit.
TPV Mitra Bukalapak cukup kuartal I 2023 naik seluber 9% berprofesi Rp 18,7 triliun. Pertumbuhan Mitra utamanya didukung atas ekspansi varian produk, antara mana pertumbuhannya meningkat segede 10% menjumpai TPV produk-produk fisik dan tumbuh segede 8% menjumpai TPV produk-produk virtual dan layanan finansial mengenai kuartal akan cocok tahun terus. Pada akhir Maret 2023, jumlah Mitra akan telah terdaftar mencapai 16,8 juta, meningkat mengenai 16,1 juta cukup akhir Desember 2022.
Marjin kontribusi Bukalapak, yang dihitung sebagai laba celomok dikurangi beban penjualan dan pemasaran terhadap TPV, menunjukkan peningkatan pada -0,2% pada TPV antara kuartal I 2022 memerankan 0,3% terhadap TPV antara kuartal I 2023. Marjin kontribusi marketplace Bukalapak terhadap TPV marketplace meningkat pada 0,2% antara kuartal I 2022 memerankan 0,7% antara kuartal I 2023, selagi marjin kontribusi Mitra terhadap TPV Mitra memtidak emosi pada -0,4% memerankan -0,1%.